Nama Nama Kerajaan Di Dunia
Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
Raja yang akan dibahas berikutnya adalah Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa yang memimpin pada tahun 1286 hingga 1316 Masehi. Selama masa kepemimpinan Raja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa kerajaan ini bisa memperluas kekuasaanya.
Bahkan, Raja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa selama masa kepemimpinannya bisa memperluas kekuasaan hingga masuk ke Pulau Jawa. Cerita mengenai kepemimpinan Raja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa dibahas dalam Prasasti Padang Roco.
Raja selanjutnya adalah Akarendrawarman yang memimpin pada tahun 1316 sampai dengan 1347 Masehi. Selama masa pemerintahan Raja Akarendrawarman, letak pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan dari Dharmasraya ke Suruaso.
Selama masa kepemimpinan Raja Akarendrawarman banyak pembangunan infrastruktur untuk semakin memajukan pertanian salah satunya membangun saluran pengairan. Saluran pengairan ini sangat bermanfaat bagi keberhasilan pertanian masyarakat.
Sektor pertanian pada masa itu menjadi aspek penting untuk perekonomian masyarakat. Namun, hingga menyelesaikan masa kepemimpinannya, pembangunan saluran air ini belum selesai hingga akhirnya diselesaikan oleh raja berikutnya yakni Raja Adityawarman.
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah.
Kerajaan Mataram Hindu berdiri pada tahun 732 Masehi oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja yang terkenal adalah Dyah Balitung.
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Buddha yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.
Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Penyebaran Agama Buddha
Letak Kerajaan Sriwijaya di tepian Sungai Musi, wilayah Palembang, Sumatera Selatan.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang berkuasa pada abad ke-9.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya mengontrol perdagangan pada jalur utama Selat Malaka dan wilayah kekuasaannya, yang meliputi Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa.
Kerajaan Medang adalah kerajaan Hindu di Jawa Timur yang didirikan oleh Mpu Sendok pada abad ke-10 Masehi.
Kerajaan Medang merupakan kelanjutan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang.
Kerajaan Kahuripan adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur.
Kerajaan Kahuripan diririkan oleh Prabu Airlangga pada tahun 1019, sebagai kelanjutan Kerajaan Medang.
Prabu Airlangga menjadi satu-satunya raja yang pernah berkuasa, Kerajaan Kahuripan berumur sangat pendek, yaitu 1019-1049 Masehi.
Kerajaan Kediri adalah kerajaan Hindu dengan pusat di Dahanapura, Kediri, Jawa Timur. Lokasi Kerajaan Kediri di tepi Sungai Berantas.
Kerajaan Kediri berdiri pada tahun 1045 masehi atau abad ke-11 dengan raja pertama Sri Samarawijaya.
Baca juga: Mengapa Kerajaan Singasari Melakukan Ekspedisi Pamalayu?
Puncak kekuasaan Kerajaan Kediri berada di bawah kepemimpinan Raja Jayabaya (1135-1159 masehi).
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, bidang sastra berkembang pesat. Wilayah kekuasaannya mencapai seluruh Nusantara bahkan mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur, letak Kerajaan Singasari di daerah Singasari, Malang,
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang juga merupakan raja pertama yang bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada tahun 1222 Masehi.
Puncak kejayaan Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, yang berkuasa antara tahun 1272-1292 masehi.
Pada masa kekuasaannya, wilayah Kerajaan Singasari mencapai Bali, Sunda, sebagian Kalimantan dan sebagian Sumatera.
Candi Kidal di Malang yang merupakan peninggalan Kerajaan Singasari.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Indonesia, yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16.
Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 Masehi oleh Raden Wijaya, yang juga merupakan raja pertama.
Raja yang terkenal adalah Hayam Wuruk. Kerajaan Majapahit juga memiliki patih yang terkenal karena Sumpah Palapa bernama Gajah Mada.
Sejarah Kerajaan Melayu Singkat dan Lengkap
Sejarah Kerajaan Melayu-voi-
Berdasarkan dari beberapa peninggalan sejarah, kerajaan yang satu ini disebutkan terletak di Sumatra yang dulunya dikenal dengan Pulau Swarnabumi atau Swarnadwipa. Kerajaan ini memiliki corak agama Hindu dan Budha.
Diceritakan bahwa kerajaan ini memiliki tiga periode kejayaan yang menjadi cikal bakal kehidupan manusia di Pulau Sumatra. Tiga periode itu adalah periode pertama pada abad ke 7 Masehi yang berpusat di Minanga.
Periode kedua pada abad ke 13 Masehi dengan pusat kerajaan di Dharmasraya. Terakhir, periode ketiga pada abad ke 15 Masehi dengan pusat pemerintahan di Suruaso atau Pagaruyung. Pada zaman dahulu, kerajaan ini memiliki hubungan dengan Dinasti Tang dari Cina.
Sehingga banyak sumber sejarah mengenai kerajaan ini yang dituliskan dalam berita Cina. Salah satu catatan pendeta Cina yang bernama I-Tsing juga menuliskan bahwa kerajaan ini pernah ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7 Masehi yakni tepatnya pada tahun 692 Masehi.
Kemudian setelah ditaklukan tidak ada catatan sejarah apapun dan baru muncul kembali pada abad ke 13. Pada abad tersebut kerajaan ini mengalami kebangkitan dengan pusat kejayaan di Dharmasraya. Setelah itu kerajaan ini memerankan peran penting pada peradaban Pulau Sumatra.
Kerajaan Padjajaran
Kerajaan Padjajaran adalah kerajaan Hindu di Jawa Barat. Pusat Kerajaan Pakuan terletak di Pakuan (Bogor saat ini).
Kerajaan Pakuan berdiri pada tahun 923 M oleh Sri Jayabhupati.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Samudera Pasai : Raja, Lokasi, Masa Kejayaan, dan Peninggalan
Puncak kejayaan Kerajaan Pakuan pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (1482-1521 M).
Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia, letak Kerajaan Samudera Pasai di sekitar Lhokseumawe, Aceh.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik Al Saleh pada tahun 1267 Masehi.
Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam yang terletak di Sumatera, yang dirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496 M.
Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636M).
Pada masa kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahan yang merupakan wilayah sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka.
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yag berdiri di Pulau Jawa.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Prabu Brawijaya, raja terakhir Kerajaan Majapahit, yang berdiri pada akhir abad ke-15.
Puncak Kejayaan Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M). Pada saat ini, Demak merupakan kerajaan yang kuat dengan kekuasan yang sangat luas.
Baca juga: Mengapa Kerajaan Demak Mengalami Perkembangan Pesat?
Kerajaan Pajang adalah kerajaan Islam yang meneruskan Kerajaan Demak yang telah runtuh pada tahun 1546.
Kerajaan Pajang terletak di perbatasan Desa Pajang, Kota Surakarta, dan Desa Makamhaji, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kerajaan Pajang berdiri tahun 1568 dan runtuh tahun 1587.
Pendiri Kerajaan Pajang adalah Sultan Hadiwijaya, yang dikenal juga sebagai Jaka Tingkir.
Puncak Kejayaan Kerajaan Pajang pada masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya.
Kerajaan Mataram Islam adalah Kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berkuasa pada abad ke-16 hingga abad ke-18.
Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya yang disebut juga Panembahan Senopati.
Puncak Kejayaan Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung pada tahun 1613 hingga 1645 Masehi.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Pendiri sampai Keruntuhannya
Kerajaan Banten adalah kerajaan Islam yang berdiri di pesisir utara Jawa barat.
Pendiri Kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16.
Raja pertamanya Kerajaan Banten adalah Maulana Hasanudin yang berkuasa pada tahun 1651 hingga 1683 M.
Puncak kejayaan Kerajaan Banten pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651 hingga 1683 Masehi.
Reruntuhan Keraton Surosowan, yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banten.
Masa Kejayaan Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu memiliki masa kejayaan ketika berdiri sama dengan beberapa kerajaan lainnya seperti Kerajaan Tidore. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada masa kepemimpinan Adityawarman dan pusat kekuasaan berada di hulu Batanghari.
Semasa kepemimpinan Raja Adityawarman, kerajaan ini banyak menghasilkan kerajinan dengan bahan dasar emas seperti kalung, arca, lempengan emas, dan lain sebagainya. Dari jual beli emas inilah kerajaan ini mencapai masa kejayaannya.
Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali
Kerajaan Melayu berdiri selama berabad-abad sebagaimana kerajaan lain seperti Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Gowa Tallo sehingga ada banyak raja yang memimpin. Salah satu raja yang memimpin kerajaan ini adalah Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali.
Raja Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali memimpin pada tahun 1347 sampai dengan 1375 Masehi. Pada masa kepemimpinannya pusat pemerintahan dipindahkan ke Pagaruyung.
Raja berikutnya adalah Ananggawarman yang memimpin pada tahun 1375 sampai dengan 1417 Masehi. Menurut peninggalan Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada datang ke kerajaan ini untuk menaklukan Nusantara.
Karena desakan dan serangan terus menerus datang dan menyerang, maka pada masa kepemimpinan Raja Ananggawarman sudah tidak bisa mempertahankan kedaulatan kerajaan ini. Sehingga Kerajaan Melayu mengalami keruntuhan.
Saat berjaya atau berdiri, banyak kerajaan yang meninggalkan peninggalan sejarah seperti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Sama halnya dengan Kerajaan Melayu, kerajaan ini juga memiliki banyak peninggalan sejarah yang sampai saat ini digunakan sebagai sumber sejarah.
Prasasti Grahi-umilara blogspot-
Peninggalan pertama yang sampai saat ini masih bisa diakses adalah Prasasti Grahi. Prasasti ini mencatat peristiwa Raja Dharmasraya kepada Bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galamai untuk membuat sebuah arca Budha.
Dituliskan juga kemudian Bupati Grahi langsung melaksanakan perintah tersebut dengan mengirimkan Mraten Sri Nano untuk membuat sebuah arca Budha.
Prasasti Kuburajo-kompas-
Prasasti menjadi salah satu peninggalan yang paling sering dibuat seperti peninggalan Kerajaan Demak yang banyak berbentuk prasasti, kerajaan ini juga meninggalkan sebuah prasasti. Prasasti tersebut dinamakan Prasasti Kuburajo.
Prasasti ini ditemukan pada tahun 1877 Masehi di Kubu Rajo, Sumatera Barat. Prasasti ini berisikan pujian kepada Raja Adityawarman yang membawa kerajaan ini menuju masa kejayaannya. Prasasti Kuburajo ditulis dalam Bahasa Sansekerta.
Prasasti Suruaso-dictio-
Prasasti Suruaso menjadi peninggalan selanjutnya dan berisikan mengenai cerita bahwa Raja Adityawarman sudah berhasil menyelesaikan pembangunan saluran air. Pembangunan saluran air ini sudah dimulai ketika raja sebelumnya yakni Srimat Sri Akarendrawan.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa Tallo adalah kerajaan Islam yang berdiri di Kabupaten Sulawesi Selatan.
Kerajaan Gowa Tallo merupakan penggabungan dua kerajaan di Makassar, dengan ibu kota kerajaan di Somab Opu.
Puncak kejayaan Kerajaan Gowa Tallo pada masa pemerintahan Sultan Hassanuddin pada tahun 1653 hingga 1669.
Kerajaan ternate adalah kerajaan Islam terkuat di Maluku, yang masih berdiri hingga saat ini.
Kerajaan didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257 masehi. Pada saat itu kerajaan bernama Kerajaan Gapi yang belum bercorak Islam.
Agama Islam baru menyebar di Ternate pada abad ke-14 dan keluarga kerajaan mulai memeluk Islam pada masa pemerintahan Raja Marhum pada tahun 1432 hingga 1486 M.
Puncak Kejayaan Kerajaan Ternate pada masa pemerintahan Sultan Baabulah.
Baca juga: Peninggalan Sejarah dari Kerajaan Ternate dan Kerajaan Mataram
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam di Maluku. Awalnya, kerajaan Tidore memiliki ikatan kerja sama dengan Kerajaan Ternate.
Kerajaan Tidore berdiri pada abad ke 11 dan baru bercorak Islam pada akhir abad ke-15.
Pada perkembanganya, masing-masing membuat persekutuan dan kerja sama dagang masing-masing.
Puncak kejayaan Kerajaan Tidore pada masa pemerintahan Sultan Nuku pada abad ke-18.
(Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Nibras Nada Nailufar)
DailySports.ID - Kerajaan Melayu menjadi salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara. Kerajaan yang satu ini masuk pada peradaban awal kerajaan di Nusantara. Menurut catatan sejarah, kerajaan ini terletak di Pulau Sumatra.
Informasi yang tepat tentang kerajaan ini akan dibahas lengkap di artikel ini. Mulai dari sejarah, nama-nama rajanya, peninggalan sejarah hingga masa kejayaannya. Kamu bisa menemukan jawaban mengenai kerajaan kuno yang satu ini sebagai salah satu kerajaan yang ada di Nusantara.
Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
Salah satu pemimpin yang wajib diketahui adalah Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa karena ia merupakan pemimpin pertama dari kerajaan ini. Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa memimpin pada tahun 1183 sampai dengan akhir 1285.
Menurut peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa merupakan salah satu raja dari Kerajaan Sriwijaya sebelum mengalami keruntuhan dan berubah menjadi Kerajaan Melayu. Bisa dikatakan Kerajaan Sriwijaya merupakan asal usul dari kerajaan ini.
Pada masa itu, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran hingga runtuh kemudian berdiri kembali dengan nama yang berbeda. Sehingga Raja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa tercatat jugas sebagai Raja Kerajaan Sriwijaya.
Nama Raja-Raja Kerajaan Melayu
Selain membahas mengenai seorang Raja yang membawa kerajaannya mencapai masa kejayaan, tentunya masih ada beberapa raja lainnya dari kerajaan ini yang wajib dibahas dan diketahui. Berikut pembahasan lengkapnya.
Asal Kerajaan dan Wilayah yang Dipimpin Pandawa Lima
Mengacu pada asal orang tua Pandawa Lima, asal kerajaan mereka adalah Hastinapura. Di kerajaan tersebut, para Pandawa Lima yang masih kecil hidup bersama para kurawa kecil.
Setelah beranjak dewasa, Kurawa berusaha mengambil tahta Hastinapura (sering disebut Astina).
Tentunya, hal tersebut tidak didiamkan begitu saja oleh Pandawa Lima. Dalam wiracarita Mahabharata, mereka bertempur dalam Perang Bharatayudha dan lokasinya berlangsung di Kurukshetra.
Pertempuran tersebut berlangsung selama delapan belas hari dengan kemenangan berhasil diraih pihak Pandawa. Pada dasarnya, kelima anak Pandu ini memiliki wilayah kepemimpinannya masing-masing.
Berikut ini daftar nama kerajaan atau wilayah yang dipimpin oleh kelimanya: